http://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/issue/feedPEMA2025-01-16T23:36:25+00:00Tarmiji Siregartarmijisir@gmail.comOpen Journal Systemshttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/684Maksimalisasi Peran Wanita Dalam Kematangan Karirnya Melalui Pendekatan Feminisme2025-01-11T05:11:36+00:00Nobri Ardaninobriardani802@gmail.comLiza Handrianlizahandrian687@gmail.comGusman Lesmanagusmanlesmana@umsu.ac.id<p>Artikel ini mengangkat isu pentingnya peran wanita dalam mencapai kematangan karier dengan mengadopsi pendekatan feminisme. Feminisme, yang menyoroti kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita, menawarkan kerangka kritis untuk mengkaji berbagai hambatan struktural, budaya, dan pribadi yang menghalangi perkembangan karier wanita. Melalui tinjauan literatur, studi kasus, dan pengalaman praktis, artikel ini memberikan panduan tentang bagaimana prinsip-prinsip feminisme dapat diterapkan untuk mengoptimalkan potensi wanita di dunia kerja</p>2025-01-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/683Hubungan Self-Management dalam Memperjelas Self-Concept Siswa Usia Dini Menggunakan Metode Bibliografi2025-01-11T04:03:44+00:00Ardella Adawiyahadawiyahardela@gmail.comIrna Tri Aulia Harahapirnaatriiauliaahrp18@gmail.comGusman Lesmanagusmanlesmana@umsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Anak merupakan makhluk unik dengan beragam potensi dan bakat yang harus dikembangkan lebih lanjut agar dapat tumbuh dengan sehat. Anak mempunyai ciri-ciri tertentu yang unik dan berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperjelas hubungan antara pengendalian diri dan konsep diri pada anak usia dini. Melalui teknik bercerita, pelajari tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan kemampuan berbahasa pada anak usia 5 hingga 6 tahun. Jenis penelitian ini menjadi acuan. Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini: data primer dan data sekunder. Data dari survei perpustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti ini adalah survei perpustakaan. Penelitian ini menganalisis data dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode narasi berperan sangat penting dalam mengembangkan potensi anak usia dini. Anak usia dini cenderung mengambil keputusan, sehingga sebagai seorang konselor diperlukan kemampuan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk menginvestasikan waktu dan pemahaman dirinya.</span></div>2025-01-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/688Maksimalisasi Peran Guru BK dalam Mereduksi Perilaku Prokrastinasi Pembelajaran pada Siswa Sekolah Menengah Atas2025-01-12T00:27:09+00:00Ali Akbar Riadialiakbarriadi@gmail.comMuhammad Ariq Azhariariiqmoh@gmail.comGusman Lesmanagusmanlesmana@umsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Kecenderungan menunda-nunda tugas ini dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah prokrastinasi. Tugas utama pendidik adalah membantu mendewasakan peserta didik, dewasa secara psikologis, sosial dan moral. Seorang guru bimbingan dan konseling yang bergerak khusus dalam memahami permasalahan siswa di sekolah perlu mengupayakan penanganan permasalahan prokrastinasi yang dialami oleh para siswa. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui Upaya-upaya guru bimbingan konseling dalam menangani prilaku prokrastinasi dalam hal akademik siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki menunjukkan bahwa. upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi perilaku prokrastinasi akademik siswa dengan mengidentifikasi prilaku Prokrastinasi dan ketika mendapatkan laporan dari guru mata pelajaran barulah diberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa tersebut.</span></div>2025-01-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/694Telaah Tiga Pilar Utama Filsafat Sains Menurut Perspektif Barat dan Islam2025-01-14T01:05:58+00:00Mas Teguh Wibowoteguh0331243051@uinsu.ac.idSalminawatisalminawati@uinsu.ac.idNur Alfina Sari Sitepualfinasari0331243044@uinsu.ac.idNurhadani Nasutionnurhadani0331243055@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Ilmu pengetahuan saat ini sering kali menghadapi dilema tantangan moral dan etika karena kemajuan teknologi yang sering tidak diiringi dengan nilai-nilai etika yang jelas. Tiga pilar utama filsafat sains, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, berperan sebagai pedoman dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara bijak dan bertanggung jawab. Ontologi membahas tentang keberadaan dan hakikat sesuatu, epistemologi menjelaskan cara mendapatkan pengetahuan, dan aksiologi menilai penggunaan ilmu berdasarkan manfaat dan nilai-nilai etika. Dalam pandangan Barat, ketiga pilar ini dibangun dengan pendekatan sekuler yang mengutamakan logika dan bukti empiris. Sebaliknya, pandangan Islam mengintegrasikan wahyu sebagai sumber utama, sehingga ilmu diarahkan untuk ibadah dan kemaslahatan manusia. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dan analisis komparatif untuk mempelajari teori serta melihat perbedaan dan persamaan pendekatan Barat dan Islam dalam memahami tiga pilar filsafat sains. Pendekatan ini membantu menggali pandangan yang lebih luas dari kedua tradisi. Penelitian ini penting karena dibutuhkan ilmu yang tidak hanya benar secara ilmiah tetapi juga mengandung nilai - nilai etis dan spiritual. Dalam hal ini, Islam, dengan pendekatan yang menggabungkan wahyu dan akal, dapat melengkapi pendekatan Barat yang berbasis rasionalitas. Sinergi ini diharapkan mampu mengarahkan ilmu pengetahuan ke tujuan yang lebih bermakna. Sebagai solusi, disarankan untuk mengembangkan paradigma baru yang menggabungkan nilai-nilai spiritual Islam dengan pendekatan rasional Barat. Langkah ini bertujuan menciptakan ilmu pengetahuan yang menyeluruh dan bermanfaat. Penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat penerapan sinergi ini, misalnya dalam teknologi, pendidikan, dan kebijakan publik, agar dapat mendukung pembangunan peradaban yang adil, seimbang, dan berkelanjutan.</span></div>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/699Manajemen Produksi Siaran Pemberitaan Media Televisi2025-01-14T10:48:45+00:00Winda Kustiawanwindakustiawan@gmail.comAhmad Aswariahmadaswari05@gmail.comAnggryani Syafitrianggisafitri982@gmail.comHary’s Hidayat Abdillah Simanjuntakharisjuntak1@gmail.comNurhayanihayanin040@gmail.comNadjwa Salsabilanadjwasalsabila13@gmail.comRanto Pradana Padangrantopadang83@gmail.com<div><span lang="EN-US">Manajemen penyiaran dimaksudkan agar media dan industri penyiaran dapat memaksimalkan tujuan dari penyiaran itu sendiri, yaitu memberikan informasi, memberikan pendidikan dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Melalui manajemen penyiaran, diharapkan industri penyiaran dapat mengaktualisasikan setiap program dengan baik. Radio dan televisi yang termasuk sebagai media pers publik juga harus mengalami perkembangan dalam hal operasional, produksi atau program yang akan disampaikan kepada publik. Dengan adanya pembinaan dan pengelolaan, maka segala permasalahan yang akan menghambat kelancaran program akan teratasi. Pendekatan yang harus dilakukan juga sangat variatif, misalnya pendekatan dengan metode studi banding atau penataran dari segi sumber daya manusia atau fasilitas yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran program khususnya program radio dan televisi.</span></div>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/703Cerita Panji Sebagai Sarana Meningkatkan Keterampilan Berkisah dan Apresiasi Budaya Lokal2025-01-16T01:39:35+00:00Putri Husnul Khotimah Harahapputri0314212018@uinsu.ac.idFaridahfaridahyafizham@uinsu.ac.idMeutiah Khairani Harahapmeutiah0314212016@uinsu.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan cerita Panji sebagai sarana dalam meningkatkan keterampilan berkisah dan apresiasi budaya lokal pada siswa. Cerita Panji, yang merupakan warisan sastra klasik Indonesia, memiliki kekayaan narasi dan nilai budaya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cerita Panji secara sistematis dalam kegiatan berkisah mampu meningkatkan keterampilan berbicara siswa, meliputi aspek struktur narasi, intonasi, ekspresi dan kelancaran bercerita. Selain itu, pemanfaatan cerita Panji juga menumbuhkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal, terlihat dari pemahaman mereka tentang nilai moral dan pesan budaya yang terkandung dalam cerita. Penelitian ini menyimpulkan bahwa cerita Panji efektif sebagai sarana pengembangan keterampilan berkisah sekaligus membentuk kesadaran budaya lokal pada siswa. Dengan demikian, cerita Panji dapat menjadi alternatif bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak hanya memperkuat kompetensi berbicara, tetapi juga memupuk cinta terhadap warisan budaya bangsa.</p>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/704Interaksi Sosial Berbasis Akhlak Islami di Sekolah2025-01-16T02:06:03+00:00Miftahul Jannahmiftahul0331243040@uinsu.ac.idIra Suryaniirasuryani@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Interaksi sosial di sekolah memiliki peranan penting dalam membentuk karakter siswa. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk membangun interaksi sosial yang positif adalah melalui pembiasaan akhlak Islami. Artikel ini membahas tentang pentingnya interaksi sosial berbasis akhlak Islami di sekolah, serta bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan saling mendukung antara siswa, guru, dan pihak sekolah lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan observasi untuk mengidentifikasi praktik interaksi sosial berbasis akhlak Islami yang diterapkan di beberapa sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akhlak Islami dalam interaksi sosial tidak hanya memperkuat hubungan antar individu di sekolah, tetapi juga membantu dalam pembentukan karakter siswa yang berakhlak mulia, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan akhlak Islami dalam kegiatan sehari-hari sebagai dasar dalam membangun interaksi sosial yang baik di kalangan siswa.</span></div>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/711MAWARIDUSSALAM: Sejarah, Perkembangan, dan Kontribusinya bagi Masyarakat Deli Serdang2025-01-16T23:36:25+00:00Afdhalurrahmanafdhalurrahman0331243021@uinsu.ac.idMiftahul Jannahmiftahul0331243040@uinsu.ac.idMuhammad Zakir Hasibuanmuhammad0331243020@uinsu.ac.idZaini Dahlanzainidahlan@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Penelitian ini membahas sejarah, perkembangan, dan kontribusi <em>Mawaridussalam</em> sebagai lembaga sosial yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat Deli Serdang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam mengenai dampak dan peran lembaga ini dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, serta kontribusinya terhadap pembangunan daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. </span><span lang="EN-US">Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren ini memiliki peran strategis dalam memperkuat jaringan sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, serta memberi dampak positif terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pesantren Mawaridussalam berpotensi menjadi model dalam pendidikan Islam yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.</span></div>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMA