http://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/issue/feedPEMA2025-03-28T07:07:58+00:00Tarmiji Siregartarmijisir@gmail.comOpen Journal Systemshttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/873Analisis Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah dalam Lukisan Garuda: Ekspresi Seni dalam Memaknai Pancasila di SMA Swasta Budi Satria Medan2025-03-28T07:07:58+00:00Nova Ritonganovaritonga9@gmail.comKristin Agustina Simanjuntakkristinsimanjuntak335@gmail.comMafaza Aulyani Hadimafazaaulyanihadi@gmail.comTriya Ayu Anggrenitriaayuanggraini133@gmail.comLoise Lodovikus Tagomi Tariganloistarigan35@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila di SMA Swasta Budi Satria Medan melalui karya seni lukisan Garuda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research) sebagaimana dijelaskan oleh Meleong (2017). Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan beberapa guru. Data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur yang relevan dengan konsep Pancasila, pendidikan karakter, dan peran seni dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lingkungan sekolah untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila melalui karya seni lukisan Garuda. Wawancara mendalam dengan narasumber utama juga digunakan untuk menggali informasi terkait strategi, tantangan, dan hasil yang dicapai dalam penerapan nilai-nilai tersebut. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan pendekatan interpretatif (Matthew & Michael Huberman, 2014) guna memperoleh pemahaman yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya seni lukisan Garuda berperan efektif sebagai media edukasi dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa. Melalui aktivitas seni ini, siswa tidak hanya memahami makna simbol-simbol Pancasila, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti gotong royong, persatuan, dan sikap menghargai perbedaan. Strategi yang diterapkan oleh para guru meliputi diskusi kelompok, penugasan kreatif, dan pemanfaatan karya seni sebagai sarana refleksi nilai-nilai kebangsaan. Meskipun terdapat tantangan seperti keterbatasan waktu dan fasilitas, para guru mampu mengatasinya melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi dunia pendidikan dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis seni untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara efektif kepada siswa.</p>2025-03-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/872Analisis Kaidah Bahasa Baku Dalam Laporan Penelitian Pemberdayaan Ekonomi Bisnis Kearifan Local di Aceh Melalui Sistem Mawa2025-03-28T07:02:41+00:00Mara Untung Ritongamarauntung@unimed.ac.idSurya Zulfachrinal Tanjungszulfachrinal.tanjung@gmail.comDiya Mirzadyamirza040519@gmail.comNida Nafilahnidanafilah27@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan bahasa baku dalam laporan penelitian berjudul "Pemberdayaan Ekonomi Bisnis Kearifan Lokal di Aceh melalui Sistem Mawah". Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk-bentuk kesalahan berbahasa yang meliputi pilihan kata, ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentasi dengan pendekatan baca dan catat. Data yang terkumpul dianalisis secara sistematis untuk menemukan pola kesalahan yang paling dominan serta faktor penyebabnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesalahan berbahasa yang cukup signifikan, seperti penggunaan kata tidak baku (kendatipun, multi dimensi, dan ia) yang seharusnya diganti dengan istilah yang lebih tepat seperti meskipun, berdampak pada berbagai dimensi, dan sistem ini. Selain itu, penggunaan istilah asing seperti di-upgrade, eligible, dan users yang seharusnya diganti dengan ditingkatkan, memenuhi syarat, dan pengguna untuk meningkatkan kejelasan teks. Temuan ini menegaskan bahwa penggunaan bahasa baku dalam penulisan karya ilmiah sangat penting untuk menjaga kejelasan, keformalan, dan kredibilitas teks. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penulis karya ilmiah dalam menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar guna meningkatkan kualitas tulisan akademik.</p>2025-03-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/684Maksimalisasi Peran Wanita Dalam Kematangan Karirnya Melalui Pendekatan Feminisme2025-01-11T05:11:36+00:00Nobri Ardaninobriardani802@gmail.comLiza Handrianlizahandrian687@gmail.comGusman Lesmanagusmanlesmana@umsu.ac.id<p>Artikel ini mengangkat isu pentingnya peran wanita dalam mencapai kematangan karier dengan mengadopsi pendekatan feminisme. Feminisme, yang menyoroti kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita, menawarkan kerangka kritis untuk mengkaji berbagai hambatan struktural, budaya, dan pribadi yang menghalangi perkembangan karier wanita. Melalui tinjauan literatur, studi kasus, dan pengalaman praktis, artikel ini memberikan panduan tentang bagaimana prinsip-prinsip feminisme dapat diterapkan untuk mengoptimalkan potensi wanita di dunia kerja</p>2025-01-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/683Hubungan Self-Management dalam Memperjelas Self-Concept Siswa Usia Dini Menggunakan Metode Bibliografi2025-01-11T04:03:44+00:00Ardella Adawiyahadawiyahardela@gmail.comIrna Tri Aulia Harahapirnaatriiauliaahrp18@gmail.comGusman Lesmanagusmanlesmana@umsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Anak merupakan makhluk unik dengan beragam potensi dan bakat yang harus dikembangkan lebih lanjut agar dapat tumbuh dengan sehat. Anak mempunyai ciri-ciri tertentu yang unik dan berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperjelas hubungan antara pengendalian diri dan konsep diri pada anak usia dini. Melalui teknik bercerita, pelajari tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan kemampuan berbahasa pada anak usia 5 hingga 6 tahun. Jenis penelitian ini menjadi acuan. Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini: data primer dan data sekunder. Data dari survei perpustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti ini adalah survei perpustakaan. Penelitian ini menganalisis data dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode narasi berperan sangat penting dalam mengembangkan potensi anak usia dini. Anak usia dini cenderung mengambil keputusan, sehingga sebagai seorang konselor diperlukan kemampuan untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk menginvestasikan waktu dan pemahaman dirinya.</span></div>2025-01-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/688Maksimalisasi Peran Guru BK dalam Mereduksi Perilaku Prokrastinasi Pembelajaran pada Siswa Sekolah Menengah Atas2025-01-12T00:27:09+00:00Ali Akbar Riadialiakbarriadi@gmail.comMuhammad Ariq Azhariariiqmoh@gmail.comGusman Lesmanagusmanlesmana@umsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Kecenderungan menunda-nunda tugas ini dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah prokrastinasi. Tugas utama pendidik adalah membantu mendewasakan peserta didik, dewasa secara psikologis, sosial dan moral. Seorang guru bimbingan dan konseling yang bergerak khusus dalam memahami permasalahan siswa di sekolah perlu mengupayakan penanganan permasalahan prokrastinasi yang dialami oleh para siswa. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui Upaya-upaya guru bimbingan konseling dalam menangani prilaku prokrastinasi dalam hal akademik siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki menunjukkan bahwa. upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi perilaku prokrastinasi akademik siswa dengan mengidentifikasi prilaku Prokrastinasi dan ketika mendapatkan laporan dari guru mata pelajaran barulah diberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa tersebut.</span></div>2025-01-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/694Telaah Tiga Pilar Utama Filsafat Sains Menurut Perspektif Barat dan Islam2025-01-14T01:05:58+00:00Mas Teguh Wibowoteguh0331243051@uinsu.ac.idSalminawatisalminawati@uinsu.ac.idNur Alfina Sari Sitepualfinasari0331243044@uinsu.ac.idNurhadani Nasutionnurhadani0331243055@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Ilmu pengetahuan saat ini sering kali menghadapi dilema tantangan moral dan etika karena kemajuan teknologi yang sering tidak diiringi dengan nilai-nilai etika yang jelas. Tiga pilar utama filsafat sains, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, berperan sebagai pedoman dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara bijak dan bertanggung jawab. Ontologi membahas tentang keberadaan dan hakikat sesuatu, epistemologi menjelaskan cara mendapatkan pengetahuan, dan aksiologi menilai penggunaan ilmu berdasarkan manfaat dan nilai-nilai etika. Dalam pandangan Barat, ketiga pilar ini dibangun dengan pendekatan sekuler yang mengutamakan logika dan bukti empiris. Sebaliknya, pandangan Islam mengintegrasikan wahyu sebagai sumber utama, sehingga ilmu diarahkan untuk ibadah dan kemaslahatan manusia. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dan analisis komparatif untuk mempelajari teori serta melihat perbedaan dan persamaan pendekatan Barat dan Islam dalam memahami tiga pilar filsafat sains. Pendekatan ini membantu menggali pandangan yang lebih luas dari kedua tradisi. Penelitian ini penting karena dibutuhkan ilmu yang tidak hanya benar secara ilmiah tetapi juga mengandung nilai - nilai etis dan spiritual. Dalam hal ini, Islam, dengan pendekatan yang menggabungkan wahyu dan akal, dapat melengkapi pendekatan Barat yang berbasis rasionalitas. Sinergi ini diharapkan mampu mengarahkan ilmu pengetahuan ke tujuan yang lebih bermakna. Sebagai solusi, disarankan untuk mengembangkan paradigma baru yang menggabungkan nilai-nilai spiritual Islam dengan pendekatan rasional Barat. Langkah ini bertujuan menciptakan ilmu pengetahuan yang menyeluruh dan bermanfaat. Penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat penerapan sinergi ini, misalnya dalam teknologi, pendidikan, dan kebijakan publik, agar dapat mendukung pembangunan peradaban yang adil, seimbang, dan berkelanjutan.</span></div>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/699Manajemen Produksi Siaran Pemberitaan Media Televisi2025-01-14T10:48:45+00:00Winda Kustiawanwindakustiawan@gmail.comAhmad Aswariahmadaswari05@gmail.comAnggryani Syafitrianggisafitri982@gmail.comHary’s Hidayat Abdillah Simanjuntakharisjuntak1@gmail.comNurhayanihayanin040@gmail.comNadjwa Salsabilanadjwasalsabila13@gmail.comRanto Pradana Padangrantopadang83@gmail.com<div><span lang="EN-US">Manajemen penyiaran dimaksudkan agar media dan industri penyiaran dapat memaksimalkan tujuan dari penyiaran itu sendiri, yaitu memberikan informasi, memberikan pendidikan dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Melalui manajemen penyiaran, diharapkan industri penyiaran dapat mengaktualisasikan setiap program dengan baik. Radio dan televisi yang termasuk sebagai media pers publik juga harus mengalami perkembangan dalam hal operasional, produksi atau program yang akan disampaikan kepada publik. Dengan adanya pembinaan dan pengelolaan, maka segala permasalahan yang akan menghambat kelancaran program akan teratasi. Pendekatan yang harus dilakukan juga sangat variatif, misalnya pendekatan dengan metode studi banding atau penataran dari segi sumber daya manusia atau fasilitas yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran program khususnya program radio dan televisi.</span></div>2025-01-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/703Cerita Panji Sebagai Sarana Meningkatkan Keterampilan Berkisah dan Apresiasi Budaya Lokal2025-01-16T01:39:35+00:00Putri Husnul Khotimah Harahapputri0314212018@uinsu.ac.idFaridahfaridahyafizham@uinsu.ac.idMeutiah Khairani Harahapmeutiah0314212016@uinsu.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan cerita Panji sebagai sarana dalam meningkatkan keterampilan berkisah dan apresiasi budaya lokal pada siswa. Cerita Panji, yang merupakan warisan sastra klasik Indonesia, memiliki kekayaan narasi dan nilai budaya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cerita Panji secara sistematis dalam kegiatan berkisah mampu meningkatkan keterampilan berbicara siswa, meliputi aspek struktur narasi, intonasi, ekspresi dan kelancaran bercerita. Selain itu, pemanfaatan cerita Panji juga menumbuhkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal, terlihat dari pemahaman mereka tentang nilai moral dan pesan budaya yang terkandung dalam cerita. Penelitian ini menyimpulkan bahwa cerita Panji efektif sebagai sarana pengembangan keterampilan berkisah sekaligus membentuk kesadaran budaya lokal pada siswa. Dengan demikian, cerita Panji dapat menjadi alternatif bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak hanya memperkuat kompetensi berbicara, tetapi juga memupuk cinta terhadap warisan budaya bangsa.</p>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/704Interaksi Sosial Berbasis Akhlak Islami di Sekolah2025-01-16T02:06:03+00:00Miftahul Jannahmiftahul0331243040@uinsu.ac.idIra Suryaniirasuryani@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Interaksi sosial di sekolah memiliki peranan penting dalam membentuk karakter siswa. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk membangun interaksi sosial yang positif adalah melalui pembiasaan akhlak Islami. Artikel ini membahas tentang pentingnya interaksi sosial berbasis akhlak Islami di sekolah, serta bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan saling mendukung antara siswa, guru, dan pihak sekolah lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan observasi untuk mengidentifikasi praktik interaksi sosial berbasis akhlak Islami yang diterapkan di beberapa sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akhlak Islami dalam interaksi sosial tidak hanya memperkuat hubungan antar individu di sekolah, tetapi juga membantu dalam pembentukan karakter siswa yang berakhlak mulia, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan akhlak Islami dalam kegiatan sehari-hari sebagai dasar dalam membangun interaksi sosial yang baik di kalangan siswa.</span></div>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/711MAWARIDUSSALAM: Sejarah, Perkembangan, dan Kontribusinya bagi Masyarakat Deli Serdang2025-01-16T23:36:25+00:00Afdhalurrahmanafdhalurrahman0331243021@uinsu.ac.idMiftahul Jannahmiftahul0331243040@uinsu.ac.idMuhammad Zakir Hasibuanmuhammad0331243020@uinsu.ac.idZaini Dahlanzainidahlan@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Penelitian ini membahas sejarah, perkembangan, dan kontribusi <em>Mawaridussalam</em> sebagai lembaga sosial yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat Deli Serdang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam mengenai dampak dan peran lembaga ini dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, serta kontribusinya terhadap pembangunan daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. </span><span lang="EN-US">Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren ini memiliki peran strategis dalam memperkuat jaringan sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, serta memberi dampak positif terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pesantren Mawaridussalam berpotensi menjadi model dalam pendidikan Islam yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.</span></div>2025-01-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/722Peran Pembelajaran IPS Dalam Membentuk Karakter Bangsa2025-01-19T22:41:43+00:00Alfauji Siregariregaralfauji@gmail.comAnisa Khairanifitri.chaniago91@gmail.comDwi Rizki Amaliafitri.chaniago91@gmail.comKhairunnisa KhairunnisaKhairunnisa@gmail.comSarah Syafitri Siregarfitri.chaniago91@gmail.comSarah Syafitri Siregarfitri.chaniago91@gmail.comEka Yusnaldiekayusnadi@uinsu.ac.id<p>Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa yang produktif, toleran, dan berintegritas. Sebagai mata pelajaran multidisipliner, IPS memadukan konsep-konsep dari sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang kehidupan bermasyarakat. Proses pembelajaran IPS bertujuan tidak hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk membangun nilai-nilai moral, etika, dan kesadaran sosial. Melalui pendekatan kontekstual, pembelajaran IPS dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, empati, dan keterampilan berkolaborasi. Hal ini penting untuk menciptakan generasi yang memiliki rasa kebangsaan, menghargai keberagaman, dan mampu menghadapi tantangan global. Dengan demikian, pembelajaran IPS berperan sebagai fondasi dalam menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, keadilan, dan rasa tanggung jawab yang esensial untuk menciptakan bangsa ya.</p>2025-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/721Peran Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2025-01-19T22:36:39+00:00Eka Yusnaldiekayusnaldi@uinsu.ac.idAyu Sania Sihotangyesiw50@gmail.comIka Husnul Rizqiyesiw50@gmail.comNia Anggrainiyesiw50@gmail.comNur Hasanah Daulayyesiw50@gmail.comYesi Wulandariyesiw50@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran media pembelajaran dalam meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui pendekatan studi pustaka. Dalam konteks pendidikan, media pembelajaran berfungsi sebagai alat yang dapat memperjelas dan memperkaya pengalaman belajar siswa, sehingga materi yang dianggap sulit dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami. Melalui analisis berbagai sumber literatur, penelitian ini mengidentifikasi berbagai jenis media, termasuk media visual, audio-visual, dan teknologi digital, yang efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan media yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan interaktif. Media yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, serta membantu mereka memahami konsep-konsep abstrak dalam IPS. Selain itu, penggunaan teknologi informasi dan media digital terbukti mampu menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa, menjadikannya lebih relevan dan menarik.</p>2025-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/720Implementasi Model Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kompetensi Pembelajaran IPS Siswa Sekolah Dasar2025-01-19T22:30:51+00:00Anazwa Khairani Dalimuntheanazwakhairani@gmail.comAnis Khairiyahaniskhairiyah0815@gmail.comAulia Khairani Harahapauliakhairani18@gmail.comKamila Nanda Pertiwikamilananda1706@gmail.comMuhammad Fadil Azharifadilazhari948@gmail.comEka Yusnaldiekayusnaldi@uinsu.ac.id<p>Kompetensi IPS siswa sekolah dasar menjadi salah satu elemen penting dalam membentuk generasi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat global. Model pembelajaran berbasis masalah (<em>Problem-Based-Learning</em>/PBL) menawarkan pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan kompetensi tersebut melalui pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan berbasis penyelesaian masalah nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi model PBL dapat meningkatkan kompetensi IPS siswa sekolah dasar, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini menggunakan metode <em>Library research</em>, mengkaji berbagai jurnal, buku, dan dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep IPS, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan membangun sikap tanggung jawab sosial. Dengan model ini, pembelajaran IPS tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga mendorong siswa untuk menjadi individu yang mampu menganalisis dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Oleh karena itu, penerapan model PBL direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk menciptakan generasi pembelajar yang kompeten dan berdaya saing.</p>2025-01-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/712Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Modeling the Way Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas IV SDN 010139 Perk. Gunung Melayu2025-01-19T10:11:17+00:00Ainurrizkani Siregarrizkani2023@gmail.comMursal Azizmursalaziz@gmail.comDedi Sahputra Napitupuludedisahputranapitupulu7@gmail.com<div><span lang="EN-US">Penelitian ini mengidentifikasi 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI, 2. Tidak tersedianya media yang dapat dilihat oleh siswa, 3. Metode mengajar guru masih terpaku kepada metode ceramah, 4. Guru belum melibatkan siswa dalam prosaes belajar aktif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian PTK dengan melihat secara langsung bagaimana proses yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran di Kelas IV SDN 010139 Perk. Gunung Melayu dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan<em>Modeling the Way</em> mata pelajaran pendidikan agama Islam. Selain itu untuk menambah informasi lebih peneliti menggunakan metode wawancara sebagai media dalam pengumpulan informasi lainnya. </span><span lang="EN-US">Berdasarkan analisi data pada penelitian ini, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: </span>1). <span lang="EN-US">Hasil belajar PAI pada materi </span><span lang="EN-US">mengenal ketentuan shalat </span>sebelum menggunakan model pembelajaran <em><span lang="EN-US">Modeling The Way </span></em><span lang="EN-US">sangat rendah. Terbukti hanya 4 siswa atau 16% yang tuntas di atas KKM. </span><span lang="EN-US">2). </span><span lang="EN-US">Hasil belajar siswa meningkat, hasil penelitian ini berupa peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi </span><span lang="EN-US">Mengenal Ketentuan Shalat</span><span lang="EN-US">. Pada saat pre-test diperoleh hasil persentase ketuntasan belajar siswa sebesar (52%) dengan nilai rata-rata (61,6%) dengan jumlah siswa yang tuntas 13 orang dan siswa yang belum tuntas 12 orang atau (48%). Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 83,6% dengan tingkat ketuntasan 88%. </span><span lang="EN-US">3). </span><span lang="EN-US">Dengan diterapkannya model pembelajaran </span></div> <div><em><span lang="EN-US">Modeling The Way </span></em>siswa lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dibanding dengan sebelum diberinya tindakan.</div>2025-01-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/724Common Errors in Using Conjuction2025-01-21T15:00:52+00:00Natasya Natasyanatasya040323101@uinsu.ac.idSuci Romadhani Siregarsuci0403233249@uinsu.ac.idRiza Hamdani Ramberiza0403232127@uinsu.ac.idYani Lubisyanilubis@uinsu.ac.id<p>Errors in conjunction usage remain a significant challenge for English as a Foreign Language (EFL) learners, adversely impacting textual cohesion, coherence, and overall writing quality. This study aimed to identify common conjunction-related errors, analyze their underlying causes, and evaluate strategies to address them. The research employed a quasi-experimental design involving 60 EFL learners divided into experimental and control groups. The experimental group received instruction integrating context-based teaching, corpus-based learning, and structured formal writing practice, while the control group followed a traditional grammar-focused approach. Pre-test and post-test assessments evaluated improvements in conjunction usage accuracy, textual cohesion, and error reduction. Findings revealed that conjunction errors frequently disrupted text meaning, diminished academic performance, and created negative impressions of writer proficiency. Contributing factors included mother tongue interference, limited grammatical understanding, insufficient writing practice, and theoretical teaching methods. The integration of innovative instructional strategies significantly improved conjunction usage, as evidenced by increased accuracy and enhanced cohesion and coherence in the experimental group’s written texts. This study underscores the importance of adopting context-driven teaching strategies to address conjunction-related errors, with implications for EFL instruction and curriculum design. Further research is recommended to explore these methods across broader learner demographics and linguistic contexts.</p>2025-01-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/729Upaya Pencegahan Gadget Pada Santri Sejak Dini di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Al-Hidayah2025-01-24T10:05:10+00:00Suryadi Suryadisuryadi25@gmail.comJoni Adisonsuryadi25@gmail.comHelmi Risa Nandasuryadi25@gmail.com<p>Di era globalisasi yang menuntut manusia harus mampu untuk mengetahui dan paham mengenai banyaknya perubahan yang tengah dan akan terjadi pada saat ini dan masa yang akan datang, sangatlah menjadi perhatian bagi seluruh sumber daya manusia saat ini. Kemajuan teknologi membuat perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia pada berbagai bidang dan memberikan dampak yang begitu besar. Sekarang ini setiap orang diseluruh dunia rata-rata sudah memiliki Gadget. Bahkah tak jarang jika sekarang ini banyak orang yang memiliki lebih dari satu Gadget sesuai dengan kebutuhannya. Penggunaan <em>gadget</em> sudah tidak asing lagi bagi santri pada zaman sekarang. Tentunya dengan berkembangan IPTEK, hal ini sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia baik dari segi pola pikir maupun perilaku. Dengan adanya bantuan teknologi seperti <em>gadget</em> ini dapat mempermudah kegiatan manusia agar tidak memakan waktu yang lama dalam hal apapun yang dilakukan oleh manusia seperti dalam belajar. Gadget kini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat modern, mulai dari laptop, tablet, ponsel atau ponsel pintar. Gadget adalah Semua perangkat teknologi canggih tersebut tak sekadar menjadi alat komunikasi dan hiburan, tetapi juga untuk mengetahui berbagai informasi dan pengetahuan. Karenanya tak mengherankan bila banyak orang asyik menggunakan Gadget hingga lupa waktu.<br>Pengguna Gadget tidak hanya berasal dari kalangan pekerja, tetapi sekarang ini hampir semua kalangan menggunakan Gadget dalam kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya. Hampir setiap orang yang menggunakan Gadget menghabiskan sebagian waktu mereka dalam sehari untuk menggunakan Gadget. Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh bagi anak remaja yang selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan unik. Kondisi mereka merupakan usia paling rawan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Seringkali dengan mudah orang mendefinisikan remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa atau masa usia belasan tahun, atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya, dan sebagainya.</p>2025-01-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/730Perbedaan Qawaid Fiqhiyah Dengan Dhawabith Fiqhiyah, Nazariyah Fiqhiyah, dan Kaidah Ushuliyah2025-01-24T10:07:53+00:00Mhd. Arbi Bayu Suhairiarbybayu00@gmail.comDhiauddin Tanjungdhiauddintanjung@uinsu.ac.id<p>Artikel ini mengkaji pengertian dan perbedaan antara qawaid fiqhiyah dengan dhawabit fiqhiyah, nazariyah fiqhiyah, dan kaidah ushuliyah. Qawaid fiqhiyah merujuk pada prinsip-prinsip umum dalam fiqh yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum Islam secara praktis, sementara dhawabit fiqhiyah berkaitan dengan kaidah-kaidah yang lebih spesifik dan memiliki ruang lingkup yang lebih terbatas dalam konteks fiqh. Nazariyah fiqhiyah adalah teori-teori fiqh yang bersifat lebih konseptual dan bersifat dasar dalam memahami hukum Islam, sedangkan kaidah ushuliyah merujuk pada prinsip-prinsip dalam ushul fiqh yang menjadi dasar dalam proses ijtihad dan penalaran hukum. Dalam artikel ini, penulis membahas secara rinci perbedaan karakteristik dan aplikasi dari masing-masing kaidah tersebut, serta relevansinya dalam memahami dan mengembangkan hukum Islam. Dengan analisis ini, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai struktur pemikiran fiqh dan kontribusinya dalam pengembangan hukum Islam yang lebih aplikatif dan kontekstual.</p>2025-01-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/749ANALISIS HUKUM ATAS WAKAF BENDA BERGERAK DI INDONESIA: Tinjauan Perundang-Undangan dan Implementasinya2025-01-28T07:26:12+00:00Zuhri Arifzuhriarifsihombing@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek hukum wakaf benda bergerak di Indonesia, dengan fokus pada tinjauan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan implementasinya di lapangan. Wakaf yang selama ini identik dengan benda tidak bergerak, kini mulai berkembang dalam bentuk benda bergerak, seperti uang, kendaraan, dan aset lainnya. Namun, keberadaan wakaf benda bergerak ini menimbulkan berbagai permasalahan hukum terkait status, pengelolaan, dan pendistribusiannya. Melalui pendekatan yuridis, penelitian ini mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang wakaf, seperti Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan peraturan pelaksanaannya. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji implementasi peraturan-peraturan tersebut di lapangan, serta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pihak yang terlibat dalam pengelolaan wakaf benda bergerak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan hukum wakaf di Indonesia, khususnya dalam hal pengaturan dan penanganan wakaf benda bergerak yang lebih efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.</p> <p> </p>2025-01-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/766Upaya Identifikasi Minat Dan Bakat Peserta Didik Dalam Rangka Pengenalan Aspirasi Karir dan Action Plant Pelayanan Konseling Lanjutan oleh Guru BK di SMP N 1 VII Koto Sungai Sarik2025-02-07T10:03:09+00:00Rahma Wira Nitarahmawiranita@gmail.comYarial Chandrachandrayasrial@gmail.comMisi Oktariachandrayasrial@gmail.com<p>Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan kompleks dalam mempersiapkan generasi muda di era globalisasi. Tuntutan dunia kerja yang dinamis menuntut sumber daya manusia yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang minat, bakat, dan aspirasi karir. Identifikasi minat dan bakat sejak dini menjadi krusial dalam memaksimalkan potensi peserta didik. Pengabdian masyarakat ini menjadi urgen karena kebutuhan untuk membantu peserta didik SMP N 1 VII Koto Sungai Sarik dalam mengenali potensi diri mereka dan merencanakan masa depan yang lebih baik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman peserta didik tentang minat dan bakat, (2) memberikan informasi tentang berbagai peluang karir, (3) membantu peserta didik menyusun action plant untuk mencapai tujuan karir mereka, (4) meningkatkan kapasitas guru BK dalam memberikan layanan konseling karir, dan (5) meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mendukung perencanaan karir anak. Permasalahan yang diidentifikasi meliputi keterbatasan sumber daya, kurangnya informasi karir, peran guru BK yang belum optimal, motivasi dan kesadaran peserta didik, serta kurangnya keterlibatan orang tua. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi orientasi kegiatan PKM, presentasi tentang minat dan bakat, pengisian instrumen identifikasi minat dan bakat, serta sesi diskusi dan tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan di bidang yang mereka minati, serta meningkatkan kapasitas guru BK dan keterlibatan orang tua dalam mendukung perencanaan karir anak.</p>2025-02-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/768Mereduksi Dampak Psikologis Korban Bencana Banjir Bandang Melalui Kegiatan Trauma Healing di Kabupaten Tanah Datar2025-02-07T10:08:31+00:00Besti Nora Dwi Putribestinora2187@gmail.comYasrial Chandrachandrayasrial@gmail.com<p>Permasalahan yang muncul di nagari Rambatan khususnya jorong Panti yaitu anak-anak mengalami trauma akibat banjir bandang yang menimpa nagari tersebut, anak-anak merasa ketakutan yang mendalam ketika terjadi banjir bandang susulan. Anak-anak takut beraktivitas di luar jika tidak ada orangtua didekat mereka. Solusi yang ditawarkan pada permasalahan yang terjadi di jorng panti nagari rambatan yaitu memberikan Trauma Healing untuk mengatasi rasa trauma yang di alami oleh anak-anak yang bertujuan untuk membantu anak- anak korban banjir bandang dalam melepaskan trauma yang mereka alami. Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dalam rangka mendorong perubahan aspek psikologis anak-anak melalui trauma healing. Perubahan diharapkan kearah yang lebih baik, dalam rangka mendorong perubahan pada masyarakat dibutuhkan metode atau teknologi partisipasi yang baik dimana teknologi ini disesuaikan dengan konteks masyarakat. Catatan pelaksanaan program akan menjadi modul pembelajaran untuk pengembangan bahan ajar dan teknologi partisipasi masyarakat. Luaran Wajib PKM ini adalah dipublikasikan pada media cetak elektronik dan jurnal ber ISBN hingga artikel Publis .Target perubahan mitra yang diharapkan pada kegiatan PKM ini adalah pengentasan permasalahan dengan adanya perubahan yang terjadi pada anak-anak yaitu hilangnya rasa trauma, takut cemas dan histeris yang ada pada anak-anak pasca banjir bandang. Jika trauma pada anak-anak sudah hilang maka anak-anak bisa kembali beraktivitas seperti sediakala, dan anak-anak dapat mencapai tugas perkembanganya dengan baik.</p>2025-02-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/767Peningkatan Resiliensi Korban Bencana Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Homeroom di Kabupaten Tanah Datar2025-02-07T10:05:43+00:00Rici Kardoricikardo66@gmail.comRahmawati Waerahmawae89@gmail.com<p>Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar mengakibatkan korban banjir bandang masih terpuruk dan larut dalam kesedihan akibat kehilangan harta benda bahkan keluarga, korban seperti tidak punya semangat hidup lagi dan kurang dalam motivasi. Salah satu factor yang menyebabkan rendahnya resiliensi individu adalah karena kurang adanya pengetahuan dan pemahaman serta keputusasaan setelah mengalami bencana .Solusi yang ditawarkan pada permasalahan yang terjadi di jorong panti nagari Rambatan yaitu memberikan bimbingan kelompok dengan teknik <em>homeroom</em>. Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan resiliensi korban bencana. Diharapkan ada pemahaman dan wawasan yang baru yang didapatkan korban melalui bimbingan kelompok dengan teknik <em>homeroom</em>.</p>2025-02-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/823Dampak Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MIS Timbang Lawan2025-03-08T05:56:18+00:00Annisya Fitriannisyapanipahan@gmail.comFadira Putri pfadira@gmail.comNazwa Syafa Aini nazwasyafaaini22@gmail.comSyafira Anggraini syafiraanggraini03@gmail.comYenti ArsiniYentiarsini@uinsu.ac.id<div><span lang="NO-BOK">Pada penelitian ini mempunyai sebuah tujuan untuk mengungkapkan dampak layanan penguasaan konten untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MIS Timbang Lawan. Adapun subjek dalam penelitian ini terdiri atas 3 guru dan 15 siswa yang asalnya dari berbagai kelas di MIS Timbang Lawan. Penelitian ini terjadi memiliki proses yang dimulai dari metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari proses observasi, wawancara, dan telaah (studi) dokumentasi dengan analisis Miles dan Huberman yang memiliki beberapa rangkaian proses dimulai dari <em>collection</em> (pengumpulan data), <em>data reduction </em>(reduksi data), data<em> display</em> (penyajian data), <em>conclusion drawing/verification</em> (kesimpulan). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa layanan penguasaan konten memiliki dampak baik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah. Hal ini awalnya siswa memiliki rendahnya motivasi belajar yang dibawah pengaruh oleh dirinya (seperti takut berlebihan, cemas berlebihan, tidak berani membuka diri, jenuh dalam belajar, tidak memiliki ketenangan dalam belajar, dan lainnya), dan pengaruh dari luar (seperti orang tua yang kurang mendukung, tidak adanya kenyamanan di lingkungan keluarga, pertemanan yang membawa hal buruk, proses mengajar yang membosankan, dan lain halnya). Namun setelah diberikan layanan adanya dampak baik dari siswa yang memiliki semangat tinggi dalam proses belajarnya dan mendapatkan hasil belajar yang meningkat dari sebelumnya.</span></div>2025-03-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/842Transformasi Barang Bekas Menjadi Kerajinan Kreatif2025-03-13T23:48:37+00:00Sakinah Hasbisakinahhasbi85@gmail.comAnnisa Almeidaannisaalmeida2004@gmail.comRahma Maulida Ramberahmamaulidaray@gmail.comNurul Syakirah Srgnurulsyakirahsrg3@gmail.comCut Farida Zuhracutzuhra31@gmail.comSuci Mawar Syahrani Panjaitansucimawar705@gmail.comLutfia Permatasarifialutfia081@gmail.comRahmadani Rahmadanirahmadanidalimunte05@gmail.comRaja Siregarrajasiregar144@gmail.comAbdul Gani Jamora Nasutionabdulganijamoranst@uinsu.ac.id<p>Penggunaan plastik sekali pakai telah menyebabkan masalah lingkungan yang serius di Indonesia, dengan tingkat daur ulang yang rendah dan banyaknya sampah yang mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, Oleh karena itu Mahasiswa/i dari Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah menerapkan program kerja tentang bagaimana cara Tranformasi Barang Bekas Menjadi Kerajinan Kreatif ,Yang mana program kerja ini dilaksanakan pada saat Pengabdian Masyarakat di Kampung setia tawar barat, maligas bayu, kec Huta Bayu Raja, kabupaten simalumgun, sumatera utara di Desa Setia Tawar Barat. Yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah plastik melalui pembuatan kerajinan tangan. Metode yang digunakan melibatkan pelatihan intensif, penyampaian materi, dan praktik langsung dalam membuat kerajinan dari sampah plastik. Sebanyak 15 anak terlibat dalam kegiatan ini, dengan hasil berupa produk kerajinan seperti lampion dan kotak pensil dari botol plastik bekas, balon, sedotan, dan kardus. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa anak-anak mampu memanfaatkan barang bekas menjadi produk yang berguna dan estetis, sekaligus meningkatkan kreativitas dan kesadaran lingkungan mereka. Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga berpotensi sebagai sumber penghasilan di masa depan, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pengembangan potensi kreatif anak-anak.</p>2025-03-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/843Pemberian Ice Breaking Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di MIS Desa Timbang Lawan 2025-03-14T16:04:00+00:00Nurzakyah Almawaddahzakyahnur114@gmail.comYenti Arsiniyentiarsini@uinsu.ac.idKhoirun Nidanida.tba8@gmail.comPutri Aulia Prayogaputriprayoga976@gmail.com<p>Dalam proses pembelajaran motivasi belajar yang tinggi adalah hal penting yang harus dimiliki setiap siswa agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, namun tidak semua siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi termasuk siswa MIS Di Desa Timbang Lawan. Maka dari itu peneliti melaksanakan kegiatan sosialisasi pentingnya ice breaking untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan ice breaking sebelu m pembelajaran berlangsung. Hasil dari kegiatan ini adalah pemberian ice breaking sebelum proses pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar dari siswa hal ini dilihat dari observasi yang dilakukan setelah pemberian ice breaking. Dan dapat di simpulkan bahwa pemberian ice breaking penting dilakukan sebelum prosespembelajaran berlangsung untuk menumbuhkan semangat dan motivasi belajar pada siswa.</p> <p><strong><em> </em></strong></p>2025-03-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/849Peranan Bimbingan Konseling dalam Perkembangan Sosial Peserta Didik di Sekolah Desa Timbang Lawan2025-03-17T23:56:58+00:00Miftahul Nur Khairi Rangkutimiftahulnurkhairirangkuti@gmail.comNajwa Nurhasyifanajwanrhasyifa@gmail.comNurhaidanurhaida810@icloud.comPutri Nabila Nasutionputrinabila1432@gmail.comSri Wahyunisriwahyuni@uinsu.ac.id<p>Perkembangan sosial peserta didik di sekolah tidak hanya mempengaruhi hubungan interpersonal mereka di sekolah, tetapi juga berdampak pada interaksi mereka di masyarakat<span lang="EN-US">. </span>yang baik<span lang="EN-US">, </span>termasuk dalam aspek empati, toleransi, penyelesaian konflik, dan partisipasi sosial. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk menganalisis peranan BK dalam membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, di mana data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menggali informasi secara mendalam mengenai pengalaman dan peran guru BK dalam perkembangan sosial peserta didik. Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta didik di sekolah yang berlokasi di Desa Timbang Lawang, meskipun jumlah dan tingkat pendidikan spesifik dari partisipan tidak dijelaskan secara eksplisit dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bimbingan Konseling memiliki peran penting dalam perkembangan sosial peserta didik. BK membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan interpersonal, membangun empati dan toleransi, mengatasi konflik sosial, serta mendorong partisipasi sosial di sekolah. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa guru BK memiliki tanggung jawab besar dalam menangani permasalahan sosial yang dihadapi siswa melalui berbagai layanan dan kegiatan pendukung BK. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi BK yang lebih efektif dalam mendukung perkembangan sosial peserta didik.</p>2025-03-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/713Sekularitas dan Spiritualitas : Mencari Format Integrasi Ilmu Untuk Konstruksi Kurikulum Pendidikan Islam2025-01-18T12:46:05+00:00Ikhwan Ciptadiikhwan0331244043@uinsu.ac.idFitri Diana Hasibuanfitri0331244032@uinsu.ac.idAzizah Hanum OKazizahhanum@uinsu.ac.id<p>Pemisahan ilmu di lembaga pendidikan Islam telah menimbulkan berbagai permasalahan kemanusiaan. Pemisahan antara ilmu agama dan ilmu sains umum telah lama menjadi perdebatan, dan sebagian umat Islam masih mempertahankan pandangan bahwa keduanya tidak dapat digabungkan karena perbedaan domainnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan barat yang bersifat sekuler dinilai tidak sesuai dengan konsep ajaran Islam yang menitikberatkan pada kepercayaan wahyu. Atas dasar ini muncul para ilmuan dengan gagasan pemikiran islamisasi ilmu pengetahuannya pada awal tahun 60-an. Ide awal ini dicetuskan oleh Naquib Al-attas dan dipopulerkan oleh Ismail Raji al-Faruqi. Konsep islamisasi yang mereka usung adalah untuk mengintegrasikan prinsip, konsep dan nilai-nilai Islam dalam kerangka pengembangan disiplin ilmu modern sehingga tidak ada lagi ilmu yang bersifat sekuler atau bebas nilai dengan begitu dapat selaras dengan pandangan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis pendekatan studi kepustakaan berupa data sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana integrasi ilmu dalam Islam berhasil membentuk karakteristik unik suatu institusi pendidikan serta kontribusinya dalam menjawab tantangan kompleksitas permasalahan dunia nyata serta melahirkan para lulusan yang unggul yang memiliki kompetensi akademik yang berlandaskan kepada nilai-nilai Islam.</p>2025-01-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/778Pembelajaran Matematika Topik Pembuktian Teorema Pythagoras Berbasis Media Visual2025-02-10T00:15:28+00:00Dwi Ardy Dermawandwiardyd@uinsu.ac.idEkki Wahyuni Lubisdwiardyd@uinsu.ac.idFadhila Rahmadwiardyd@uinsu.ac.id<p>Artikel ini bertujuan untuk membuat serta mengembangkan media pembelajaran yang valid dan efektif dalam memahami pembelajaran tentang pembuktian Pythagoras. Hasil dari artikel ini adalah sebuah produk media pembelajaran berupa pembuktian teorema Pythagoras berbasis media visual. Media ini di perkenalkan kepada 25 orang siswa kelas X SMA N 1 Rantau Selatan. Uji ini menghasilkan 88% siswa mengerti akan materi ini dan menyatakan bahwa media visual ini sangat membantu. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk media tersebut merupakan media yang valid, praktis, dan efektif untuk membantu siswa untuk membangun pemahaman tentang dalil Pythagoras.</p>2025-02-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/727Pelatihan Media Pembelajaran Learning Management System (LMS) pada SMA Semen Tonasa2025-01-23T03:30:49+00:00Asrulasrulhalim7@uho.ac.idBaihaqibaihaqi@uho.ac.idHarmiaty Baharharmiatybahar@uho.ac.idAde Putraadeputrazaid@gmail.comWindayaniwindayani@uho.ac.idMuhammad Saleh Qadrimsalehqadri@uho.ac.idAmniar Atiamniar.ati@uho.ac.idMuhammad Rahmad Ramadhanrahmad.mx30@gmail.com<div><span lang="EN-US">Pelatihan media pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) pada SMA Semen Tonasa bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Dengan perkembangan teknologi yang pesat,penerapan LMS menjadi salah satu solusi efektif untuk mendukung proses pendidikan yang lebih interaktif dan efisien. Pelatihan ini melibatkan 30 guru dari berbagai mata pelajaran di SMA Semen Tonasa dan dilaksanakan selama tiga hari. Metode yang digunakan meliputi ceramah, demonstrasi, dan praktek langsung. Evaluasi pelatihan dilakukan melalui kuesioner dan observasi, yang menunjukkan bahwa 99% peserta merasalebih percaya diri dan mampu mengintegrasikan LMS dalam pembelajaran mereka. Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Semen Tonasa serta mendorong penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah</span></div>2025-03-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/728Paradigma Wahdatul Ulum dan Pemahaman Integrasi Ilmu dan Agama pada Pandangan Gen Z di Era Digital2025-01-23T05:28:13+00:00Afdhalurrahmanafdhalurrahman0331243021@uinsu.ac.idAsril Azhari Hasibuanasril0331243050@uinsu.ac.idDia Ayu Khairanikhairani0331243053@uinsu.ac.idMiftahul Jannahmiftahul0331243030@uinsu.ac.idSalminawatisalminawati@uinsu.ac.id<div><span lang="EN-US">Paradigma Wahdatul Ulum menawarkan integrasi ilmu dan agama yang menyatukan nilai spiritual dan rasionalitas dalam menghadapi tantangan zaman. Generasi Z, sebagai kelompok <em>digital native</em>, memiliki potensi besar untuk memahami konsep ini, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan Generasi Z terhadap integrasi ilmu dan agama dalam kerangka Wahdatul Ulum. Pendekatan kualitatif digunakan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa dan pelajar dari lembaga pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Generasi Z memahami pentingnya integrasi ilmu dan agama, pengaruh konten digital dan globalisasi menjadi tantangan signifikan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pendidikan yang inovatif berbasis Wahdatul Ulum untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dalam konteks keilmuan modern.</span></div>2025-01-23T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/857Analisis Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Ketaatan Remaja Dalam Kewajiban Sosial dan Keagamaan2025-03-21T15:31:01+00:00Hapni Laila Siregarhapnilaila@unimed.ac.idAnisah Larasatianisahlarasatihsb@gmail.comNazwa Mutia Syafitrinazwamutia.4233311020@mhs.unimed.ac.idNisa Rahmadaninisarahmadani2210@gmail.comRamanda Meridinaramandameridina@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pergaulan bebas terhadap ketaatan remaja dalam menjalankan kewajiban sosial dan keagamaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlibatan remaja dalam pergaulan bebas serta dampaknya terhadap kepatuhan mereka terhadap norma sosial dan agama. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada fenomena berkembangnya pergaulan bebas seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang sering dikaitkan dengan gaya hidup remaja masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survei melalui penyebaran angket secara daring. Sampel penelitian terdiri dari 28 responden yang dipilih secara acak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif untuk menggambarkan hubungan antara pergaulan bebas dan tingkat ketaatan remaja terhadap norma sosial dan agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja menyadari bahwa pergaulan yang kurang baik dapat memengaruhi kepedulian mereka terhadap nilai-nilai sosial dan agama. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keterlibatan remaja dalam pergaulan bebas meliputi pengaruh lingkungan, media sosial, serta kurangnya pengawasan dari orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya membangun kesadaran, pengawasan, dan kontrol sosial terhadap pergaulan remaja guna menjaga ketaatan mereka dalam menjalankan kewajiban sosial dan keagamaan.</p>2025-03-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMAhttp://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/860Pendampingan Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mental Remaja di Era Digital di Desa Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun2025-03-24T09:39:49+00:00Alvina Khairanialvinakhairani488@gmail.comRizka Nisa Aulia Sinagarizkanisaauliasinaga15@gmail.comHabib Alfirzi Sitorushabibsinaga025@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pendampingan konseling Islami berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental remaja di era digital di Desa Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan <em>(field research) </em>dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan Mahasiswa Pema UIN SU, Kepala Desa Sugarang Bayu (Bapak Suhendra), Ustad Mahmud Yusuf, tokoh agama Bapak Riko Hermawan, serta beberapa remaja yang menjadi sasaran pendampingan. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang relevan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview), sementara analisis data dilakukan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan konseling Islami memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan mental remaja melalui pendekatan berbasis nilai-nilai keislaman yang menanamkan kesadaran diri, tanggung jawab, dan pengendalian emosi. Kegiatan konseling ini membantu remaja menghadapi tantangan era digital seperti kecanduan media sosial, tekanan sosial, dan kurangnya interaksi sosial yang sehat. Dengan demikian, pendampingan konseling Islami terbukti efektif dalam membangun mental yang lebih stabil, meningkatkan rasa percaya diri, serta menumbuhkan sikap positif dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan.</p>2025-03-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 PEMA