https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/issue/feedMUDABBIR Journal Reserch and Education Studies2023-08-13T10:05:47+00:00Tarmiji Siregar mudabbirjournal@gmail.comOpen Journal Systems<p>MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)</p>https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/115Implementasi Kepemimpinan Guru dalam Pembelajaran MAS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kabupaten Aceh Singkil dan SMAS Hidayatullah Kota Subulussalam2021-08-04T12:10:02+00:00Refi Syahputrarefisyah@gmail.com<p>Penelitian ini dilatari temuan penulis tentang masih rendahnya pemahaman para dewan guru tentang kepemimpinan guru MAS Darul Muta’allimin dan SMAS Hidayatullah. Tujan dan ruang lingkup pada kajian ini, menguraikan arti kepemimpinan secara umum, pengertian guru dan tugas fokoknya, dengan kajian manajamen kelas, muaranya pada implementasi kepemimpinan guru sampai kepada gaya kepemimpinan guru dalam pembelajaran. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi kepemimpinan guru dalam pembelajaran, dengan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan teknik triangulasi melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil temuan yang diperoleh MAS Darul Muta’alimin; 1) Proses pengelolaan kelas, rata-rata belum ada yang mencapai standar teoritis, dan lebih pada menekankan hasil belajar, nyaris tidak mengetahui cara menerapkan kenyamanan belajar, dan mengefektifkan siswa saat pembelajaran. 2) Guru MAS Darul Muta’allimin hanya berkutat bagaimana mengupayakan siswa lebih meraih hasil belajar dan prestasi. Prihal pendukung dan penghambat mengimplementasikan kepemimpinan guru, para dewan guru menyadari dan mengakui kurangnya literasi, dan belum pernah mengimplementasikan kepemimpinan guru. Sehingga belum bisa menilai pendukung dan penghambat implementasi kepemimpinan guru. SMAS Hidayatullah; 1) Proses pengelolaan kelas, lebih mengedepankan sisitem pembelajaran normatif, belum sampai kepada subtansial sebagaimana idealnya memfasilitasi siswa dalam mengefektifkan proses pembelajaran sehingga pembelajaran bisa menyenangkan. 2) Guru SMAS Hidayatullah, kepemimpinan guru sudah mengetahui dan memahami dari berbagai sumber tentang kepemimpinan guru dalam pembelajaran. Namun secara eksplisit rata-rata dewan guru kesulitan menerapkan asas manajemen organisasi kelas pembelajaran, karena kekurangan media, literasi, dana sarana fasilitas lainnya. Terkait pendukung dan penghambat belum bisa merespon secara gambalng, mengingat penerapan tersebut, masih jauh dari kata maksimal dijalankan.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/70Profil Keterbukaan Diri (Self- Disclosure) Peserta Didik dalam Pelaksanaan Konseling Perorangan di Kelas XI SMK 3 Negeri Kota Padang2021-07-27T12:03:52+00:00Ogi JuliandaOgijulianda08@gmail.comRahma Wira Nitarahma@gmail.comWira Solinawira@gmail.com<p> Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang hanya menceritakan masalahnya secara umum, adanya peserta didik yang sulit untuk menceritakan masalah yang sebenarnya kepada guru BK kepada guru BK, adanya peserta didik mengikuti konseling bukan karena keinginannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterbukaan diri peserta didik di kelas XI SMK Negeri 3 Kota Padang dilihat dari: 1) Ketepatan. 2) Motivasi. 3) Kondisi. 4) Keintensifan. 5) Kedalaman. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah 277 peserta didik yang dipilih dengan teknik <em>purposive sampling </em>dengan 47 partisipan. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Sedangkan untuk analisis data menggunakan klasifikasi persentase. Berdasarkan hasil penelitian tentang profil <em>self- disclosure </em>peserta didik dalam pelaksanaan konseling perorangan di kelas XI SMK 3 Negeri Kota Padang dapat diambil kesimpulan <em>self- disclosure</em> dilihat dari: 1) Ketepatan berada pada kategori rendah. 2) Motivasi berada pada kategori cukup tinggi. 3) Kondisi berada pada kategori cukup tinggi. 4) Keintensifan berada pada kategori cukup tinggi. 5) Kedalaman berada pada kategori cukup tinggi. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada guru BK agar mengembangkan program khususnya konseling perorangan agar peserta didik mengikuti konseling perorangan dengan kesadaran sendiri.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/71Efektifitas Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Metode Diskusi dalam Meningkatkan Etika Pergaulan Peserta Didik (Studi Eksperimen di Kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Sungai Aur Pasaman Barat)2021-07-27T12:15:33+00:00Roni Rahmatroni@gmail.comFitria KasihFitria@gmail.comRici Kardokardo@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang mengabaikan guru ketika berbicara, bersikap kasar pada teman sekelasnya, tidak duduk dengan sopan, mengobrol di kelas ketika guru menerangkan pelajaran, berkelahi di sekolah, meninggalkan kelas ketika jam pelajaran berlangsung, dan berbohong kepada guru serta kurangnya toleransi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: 1) Gambaran etika pergaulan peserta didik sebelum diberikan bimbingan kelompok dengan diskusi kelompok, 2) Gambaran etika pergaulan peserta didik setelah diberikan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode diskusi dan 3) Efektifitas layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode diskusi dalam meningkatkan etika pergaulan peserta didik. Sampel diambil dengan teknik <em>purposive</em> <em>sampling</em>, yaitu 9 orang peserta didik kelas XII IPS³ yang memiliki etika bergaul kurang baik. Pengumpulan data menggunakan angket, analisa data menggunakan statistik deskriptif dengan memakai formula persentase dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Gambaran etika pergaulan peserta didik sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode diskusi berada pada kategori cukup baik. (2) Gambaran etika pergaulan peserta didik setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode diskusi berada pada kategori baik dan (3) Efektifitas bimbingan kelompok dengan menggunakan metode diskusi dalam meningkatkan etika pergaulan peserta didik.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/72Profil Motivasi Remaja Melanjutkan Pendidikan Tinggi di Desa Pesajian Kecamatan Batang Peranap Riau2021-07-27T12:23:59+00:00Mustika Riadimustika@gmail.comAhmad Zainiahmadzaini@gmail.comWira Solinawirasolina@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi adanya remaja usia SMA yang tidak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan remaja kurang fokus dengan cita-citanya, sehingga tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil motivasi instrinsik dan ekstirnsik remaja melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan kunci sebanyak 3 orang remaja di Pesajian yang sudah menamatkan pendidikan SMA tetapi tidak melanjutkan pendidiikan. Informan tambahan terdiri dari keluarga, wali kelas dan guru bimbingan dan konseling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, analisa data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Profil motivasi instrinsik remaja untuk melanjutkan pendidikan tinggi tergolong rendah dalam hal keinginan, aspirasi, minat dan kemandirian. Profil motivasi ekstrinsik remaja untuk melanjutkan pendidikan tinggi sangat rendah.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/73Pendidikan Luar Sekolah dalam Perjalanan Pra Kemerdekaan dan Pasca Kemerdekaan2021-07-27T12:31:06+00:00Putri Nabila Yuhanda HTBputri@gmail.comCindi Nurmala Saricindi@gmail.comSyafitri Revi Dawanisyafitri@gmail.comSyahro Abidah Naiborhusyahro@gmail.comHermansyah Putrahermansyah@gmail.com<p>Pendidikan luar sekolah (out of school education) merupakan pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar memiliki jenis keterampilan atau pengertahuan serta pengalaman yang dilaksanakan diluar pendidikan formal atau persekolahan. Munculnya pendidikan luar sekolah ini lebih muda dari pendidikan informal akan tetapi lebih tua dari pendidikan formal. Semulanya pendidikan luar sekolah ini disebut dengan pendidikan nonformal atau juga pendidikan masyarakat.Munculnya pendidikan nonformal ini sudah muncul pada masa pemerintahan Belanda yang diawali pada pemerintahan Belanda ini ingin melakukan suatu pembangunan, sehingga muncullah kursus – kursus tertentu pada masa itu. Selain itu juga pada zaman ini pendidikan nonformal muncul di pesantren – pesantren , pada saat itu para santri belajar membaca dan mnulis baik dari huruf arab maupun latin. Hingga pada revolusi kemerdekaan pada tahun 1945 mulai timbul kesadaran rakyat indonesia akan pentingnya ilmu pengetahuan, sehingga timbul lah berbagai jenis pendidikan nonformal di tanah air</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/74Sejarah Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Indonesia2021-07-27T12:56:57+00:00Toni Nasutiontoni@gmail.comAbdul Rahman Siregarabdul@gmail.comEn Riskinta Tumanggorriskinta@gmail.comMuhammad Muhammad heriadi@gmail.comRaudhatul Jannahraudhatul@gmail.com<p>buruk. Tidak smemua rakyat Indonesia bisa menempuh jenjang pendidikan yang layak. Padahal pendidikan menjadi salah satu kebutuhan yang paling penting bagi individu untuk membentuk karakter suatu bangsa. Oleh sebab itu, kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di zaman modern ini wajib bersyukur karena semuanya sudah mengalami banyak perubahan. Beberapa catatan tentang sejarah, pendidikan di Indonesia mulai dari pendidikan pada masa penjajahan, orde baru, hingga reformasi. Setiap masa pendidikan memiliki kesamaan tujuan, tetapi dengan sistem penerapan yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, penulis membahas tentang bagaimana sejarah pendidikan dari masa ke masa yang mampu membentuk karakter suatu bangsa Indonesia yang hidup di zaman modern ini. Kita harus mampu memetik setiap pelajaran dan makna yang terkandung dari diciptakannya pendidikan di masa lalu.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/75Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Perilaku Prososial Peserta Didik di Kelas IX SMP Negeri 1 Koto XI Tarusan2021-07-27T13:37:52+00:00Joni Adisonjoni@gmail.comSuryadi Suryadisuryadi@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang tidak mau membantu temannya dalam belajar, adanya peserta didik yang tidak peduli saat temannya sakit, adanya peserta didik yang tidak peduli ketika temannya tidak memiliki uang, adanya peserta didik yang tidak mau belajar kelompok, adanya peserta didik yang tidak mau memberikan dukungan untuk teman yang berprestasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) Kecerdasan emosional peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan, (2) Perilaku prososial peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan, dan (3) Pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku prososial peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan yang berjumlah 280 orang. Sampel penelitian diambil dengan rumus <em>simple cluster random sampling</em> sehingga sampel berjumlah 74 orang. Pengumpulan data menggunakan angket, analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan persentase dan regresi linear. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Kecerdasan emosional peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan berada pada kategori cukup tinggi, (2) Perilaku prososial peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan berada pada kategori cukup tinggi, dan (3) Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif kecerdasan emosional terhadap perilaku prososial peserta didik di kelas IX SMP Negeri 1 Koto I Tarusan. Dari hasil penelitian dapat direkomendasikan kepada peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan emosional sehingga dapat berperilaku prososial yang baik.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/77Inovasi Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah2021-07-27T14:08:06+00:00Aina Winiyaaina@gmail.comIndra Maulanaindra@gmail.comIvo Fatmala Sinagaivo@gmail.comWan Muhammad Ichlasul Amalichlasul@gmail.com<p>Dalam inovasi perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan luar sekolah, merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaruan-pembaruan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas. Pembaharuan mengiringi perputaran jaman yang tak henti-hentinya berputar sesuai dengan kurung waktu yang telah ditentukan, kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar, telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan Pendidikan Luar Sekolah. Oleh karena itu, lembaga Pendidikan Luar Sekolah harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus-menerus dengan mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan jaman, situasi, kondisi dan kebutuhan peserta didik. Sesuatu ide, produk, informasi teknologi,kelembagaan, perilaku, nilai- nilai, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan, diterapkan,dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan- perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan- perbaikaan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. Pengertian baru yang melekat pada istilah inovasi tersebut bukan selalu berarti baru diciptakan, tetapi dapat berupa sesuatu yang sudah lama dikenal, diterima, atau digunakan dan diterapkan oleh masyarakat di luar sistem sosial yang menganggapnya sebagai sesuatu yang masih baru. Pengertian baru juga tidak selalu harus datang dari luar, tetapi dapat berupa teknologi setempat <em>(indegenuoustechnology</em>) atau kebiasaan setempat (kearifan tradisional) yang sudah lama.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/79Lembaga Pendidikan Masyarakat Serta Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Masyarakat2021-07-29T07:08:16+00:00Sari Kurniah Simamorasari@gmail.comWahyuni Pandiaganwahyuni@gmail.comIlham Satriawanilham@gmail.comM. Irham Maskuri Sitompulmaskuri@gmail.com<p>Lembaga pendidkan adalah suatu wadah yang berguna untuk membina manusia, membawa ke arah masa depan yang lebih baik. Setiap orang yang berada pada wadah tersebut akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan corak institusi tersebut. lembaga pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/80Learning By Doing, Training And Life Skills2021-07-29T07:34:21+00:00Maya Kartikamaya@gmail.comNadiah Khoirinadiah@gmail.comNurul Afifah Sibueanurul@gmail.comFahrur Rozifahrur@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Learning By Doing, Training And Life Skill yang ada di Indonesia dan lingkungan sekitar kita.Dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik ada salah satu strategi yang cocok dan perlu diterapkan yaitu learning by doing. Dengan menggunakan metode learning by doing ini peserta didik dituntut untuk belajar sambil melakukan yaitu terjun langsung dalam proses pembelajaran atau mengarahkan peserta didik. Hal ini akan membuat peserta didik mengedepankan ranah kognitif saja, tetapi juga ranah afektif dan psikomotor. Learning by doing merupakan belajar yang dilakukan secara langsung (belajar dengan melakukan), sehingga materi yang disampaikan oleh guru agar lebih melekat apada diri peserta didik. Ada beberapa bentuk pembelajaran dalam konteks learning by doing diantaranya adalah sebagai berikut : (1) Menumbuhkan motivasi belajar anak (2) Mengajak peserta didik beraktivitas (3) Mengajar dengan memperhatikan perbedaan individual (4) Mengajar dengan umpan balik (5) Mengajar dengan pengalihan. Dengan adanya strategi pembelajaran learning by doing ini dapat membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, disebabkan strategi ini dituntut agar peserta didik langsung yang melakukan proses pembelajaran sehingga lebih lebih cepat memahami yang apa yang sedang atau yang telah dipelajarinya.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/81Analisis Peran Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Pokok Guru (Studi Tindakan Sekolah di MIN 4 Labuhanbatu)2021-07-29T07:48:21+00:00Dahnian Dahniandahnian@gmail.com<p>Supervisi sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaksanaan dalam proses pembelajaran oleh guru di sekolah tersebut. Pelaksanaan juga merupakan wujud efektifitas program pembelajaran dalam mendukung tugas pokok guru. Namun studi pendahuluan di lapangan menunjukkan bahwa secara umum subjek penelitian masih belum optimal dalam melaksanakan tugas pokoknya, seperti belum adanya perencanaan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran yang kurang optimal, evaluasi yang belum disusun dan hasil penilaian. tidak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tindakan supervisi kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok guru melalui serangkaian perlakuan dalam dua siklus. Penelitian ini melibatkan 21 guru di MIN 4 Labuhanbatu. Hasil penelitian membuktikan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan tugas pokok.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/82Pengembangan Sumber Daya Sekolah dalam Upaya Menjamin Layanan Belajar yang Berkualitas Pada SMP Swasta Nurul Arafah Baktiya2021-07-29T11:13:20+00:00Mesiono Mesionomesiono@gmail.comM. Nasirnasir@gmail.com<p>Pendidikan memiliki kedudukan yang penting dan strategis dalam pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan generasi dalam bangsa dipersiapkan. Sumber Daya Sekolah (SDS) yang memadai, hal ini menyangkut (1) sumber daya manusia, (2) sumber daya fisik (sarana prasarana), (3) sumber daya keuangan dan (4) sumber daya informasi. Menyadari pentingnya proses upaya peningkatan layanan yang kualitas para peserta didik SMP Swasta Nurul Arafah Baktiya , maka dari itu pengembangannya perlu ditingkatkan, agar dapat memberikan layanan secara profesional untuk terselenggaranya proses peningkatan layanan belajar Penelitian ini difokuskan terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia (Tenaga Pendidik). Dalam mengungkap permasalahan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan tekhnik wawancara, observasi dan studi dokumentasi selanjutnya diolah, diinterprestasikan dan disimpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Dari hasil penelitian tampak bahwa pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan layanan belaja yang berkualitas diawali dengan tahap perencanaan sampai pengawasan. Adapun bentuk program yang dilaksanakan yaitu mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan seperti (1) Peningkatan kemampuan penggunaan ICT, (2) Melaksanakan Inhouse Trainning, (3) Memperdayakan forum guru (MGMP), (4) Mengikutsertakan guru untuk memperoleh sertifikasi dan (5) penulisan karya ilmiah. Simpulan hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan dengan menerapkan konsep manajemen sekolah.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/83Faktor yang Mempengaruhi Hambatan Prestasi Belajar Mahasiswa BK yang Kuliah Sambil Bekerja ( Studi Kasus Terhadap Mahasiswa X ) 2021-07-29T11:43:11+00:00Ade Putraadeputra@gmail.comJarudin Jarudinjarudin@gmail.comWira Solinawirasolina1@gmail.com<p>This research is motivated by students who study while working yet cannot divide their time between study and work, the objectives of this research are: 1) internal factors that affect the barriers to learning achievement of BK students who study while working, 2) external factors that affect the barriers to achievement of BK students studying while working. The type of research is descriptive qualitative case study analysis, the key informant is a student with the initials Z, additional informants consist of friends, lecturers, academic assistant lecturers and classmates, the instruments used are interview techniques, data analysis techniques used are data reduction and presentation. data. The results of the study reveal that: 1) the internal factors that affect the achievement of studying while working in college are physiological conditions in general which affect the decline in health and intelligence as seen from the decline in thinking and low motivation. 2) external factors that affect college learning achievement while working are environmental factors that come from family, friends and lecturers who are equally supportive and appreciative. It is recommended to the leadership of the Guidance and Counseling Study Program as well as related parties to be able to overcome the obstacles encountered so that student learning achievement even while working can be improved and motivation to learn back to get good results.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/84Pemikiran Teologi Klasik Khawarij dan Syi’ah2021-07-29T12:14:30+00:00Ahmad Piharahmadpihar@gmail.comHaidar Putra Daulayhaidarputradaulay@gmail.comZaini Dahlanzainidahlan@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pemikiran teologi klasik khawarij dan syi’ah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Analisa dan uji keabsahan data menggunakan bahan referensi ilmiah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua aliran tersebut (khawarij dan Syiah) adalah aliran yang tidak boleh diikuti oleh umat Nabi Muhammad <em>shallallahu alaihi wasallam</em><em>,</em> karena dari pemikiran dan juga perbuatan kedua aliran tersebut sudah menyimpang dari Alquran dan hadis dan bisa dikatakan kedua aliran ini adalah aliran yang sesat yang harus ditinggalkan dan harus dibentengi terhadap keluarga agar kiranya tidak masuk ke dalam kedua aliran ini.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/mudabbir/article/view/85Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Minat Belajar Peserta Didik Kelas XI di SMA N 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman2021-07-29T12:49:57+00:00Utia Rahmautiarahma@gmail.comFifi Yasmififiyasmi@gmail.comYasrial Chandrayasrialchandra@gmail.com<p>The study is on the bakground by still lack the influence of peer social support on the learning interest of XI high school protester 1 two villagw pasaman. There is still a phenomenon in the field, symptoms indicating a low interest in learning participants. The purpose of this study is to test the impact peer social support has on the learning interest of the XI class educated in the two passafs districk koto. This type of research is a carbon-descriptive cumulative. The research population is all the sophomines in the state high school 1 second listen koto in the second semester of 2019/2020 for 228 people. The sample is taken by a sample proportionately fandom sampling technique, sample number70, data collection using angket, data analysis using descriptive statistics with percentages and testing correlation. Studies reveral that: (1) social support of peers falls into sufficients categories okay. (2) the interests of learners fall into moderate categiries. (3) found A positive and significant influence between peer social support for the learning interests of learners. It is recommended to learners to increase social support among peers so that interest in learning can increase in the future.</p>2023-08-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 MUDABBIR (JOURNAL RESEARCH AND EDUCATION STUDIES)