Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Self Control untuk Mengurangi Perilaku Agresif Siswa
DOI:
https://doi.org/10.56832/edu.v4i3.503Keywords:
Bimbingan Kelompok, Self Control, Perilaku AgresifAbstract
Agresif adalah suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang, membunuh, atau menghukum orang lain atau secara singkatnya agresif adalah tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain ataumerusak milik orang lain. Perilaku agresif merupakan bagian dari kenakalan remaja yang perlu ditekan dan kendalikan secara bersama, baik oleh orang tua, guru, remaja itu sendiri pemerintah maupun masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Tamora Tanjung Morawa. Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan objek penelitian sebanyak 7 orang siswa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket pemahaman dan wawancara yang sesuai dengan permasalahan self control untuk mengurangi perilaku agresif siswa. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan reduksi data, memaparkan data dan mengambil kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa bimbingan kelompok dapat mengurangi perilaku agresif siswa yang awalnya cukup tinggi dan cenderung menyakiti teman-temannya sekarang sudah mulai mampu mengendalikan diri dan tidak lagi menyakiti dan melukai teman di sekolah.
References
Asbi, Asbi, M. Fauzi Hasibuan, and Mawar Sari. 2022. “Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Menggunakan Teknik Acceptence and Commitment Untuk Mengurangi Gaya Hidup Konsumtif.” Biblio Couns?: Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan 5(2):156–70. doi: 10.30596/bibliocouns.v5i2.11658.
Assingkily, M. S. (2021). Metode Penelitian Pendidikan: Panduan Menulis Artikel Ilmiah dan Tugas Akhir. Yogyakarta: K-Media.
de Decker, A., Lemmens, L., van der Helm, P., Bruckers, L., Molenberghs, G., & Tremmery, S. (2018). The Relation Between Aggression and the Living Group Climate in a Forensic Treatment Unit for Adolescents: A Pilot Study. International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology, 62(7), 1821–1837. https://doi.org/10.1177/0306624X17712347
Firman, F. (2016). Penanggulangan Tindakan Kekerasan dan Agresivitas Remaja Remaja Kota Padang. Padang: FIP UNP.
Kulsum, Umi dan Jauhar, Mohammad. (2014). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Low, S., & Espelage, D. (2014). Conduits from community violence exposure to peer aggression and victimization: Contributions of parental monitoring, impulsivity, and deviancy. Journal of Counse.
Myers, G. D. (2012). Psikologi sosial buku 2 (edisi ke-10). Jakarta: Salemba Humanika.
Prayitno & Erman amti. (2016), Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta. h. 309-310.
Prayitno dkk. (2022). Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan. Jakarta: ABKIN
Sofyan S Willis. (2011). Remaja dan Masalahnya Mengupas Berbagai Bentuk Kenakalan Remaja, Narkoba, Free Sex, dan Pemecahannya. Bandung: Alfabeta.
Rasimin & Muhammad Hamdi. (2018). Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Aksara
Ten, E. M. A. E. J., & Jongh, H. T. De. (2018). Stability and Change of Adolescents ’ Sofyan S Willis. (2011). Remaja dan Masalahnya Mengupas Berbagai Bentuk Kenakalan Remaja, Narkoba, Free Sex, dan Pemecahannya. Bandung: Alfabeta.
Tentawa, Fatwa. (2012). Perilaku Anak Agresif : Asesmen dan Intervensinya. Jurnal Psikologi, ISSN 1978-0575 Juni 2012 hlm. 162-232.
Zulhafni, & Hardjo, S. (2011). Hubungan antara iklim organisasi dan komunikasi interpersonal dengan perilaku agresif pada anggota satuan reserse criminal.