Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Budaya Anti-Kekerasan Seksual Terhadap Anak: Analisis Nilai-nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah
DOI:
https://doi.org/10.56832/pema.v5i2.1013Keywords:
Budaya Sekolah, Kekerasan Seksual, Nilai-nilai Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, Perlindungan AnakAbstract
Kekerasan seksual terhadap anak merupakan isu krusial yang mengancam keselamatan dan martabat peserta didik di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) dalam membangun budaya anti-kekerasan seksual terhadap anak melalui pendekatan nilai-nilai Pancasila. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus di tiga sekolah yang memiliki program pendidikan karakter dan kebijakan perlindungan anak. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila, terutama kemanusiaan, keadilan sosial, dan persatuan, memiliki potensi transformatif dalam membentuk kesadaran siswa tentang pentingnya perlindungan terhadap anak dan pencegahan kekerasan seksual. Namun, pembelajaran PPKn di sekolah masih bersifat normatif dan belum mengintegrasikan isu kekerasan seksual secara eksplisit dalam kurikulum maupun praktik pembelajaran. Faktor budaya sekolah dan kapasitas guru menjadi penentu utama dalam efektivitas internalisasi nilai-nilai Pancasila secara kontekstual. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penyusunan modul ajar tematik, pelatihan guru yang berperspektif perlindungan anak, serta penguatan kebijakan pendidikan berbasis nilai-nilai Pancasila yang responsif terhadap isu sosial. Temuan ini memperkaya wacana Pendidikan Kewarganegaraan kritis berbasis lokal sebagai strategi preventif dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, adil, dan manusiawi.