Perkembangan Embrio dan Penentuan Jenis Kelamin Ayam Jawa
DOI:
https://doi.org/10.56832/mudabbir.v2i2.250Keywords:
Embrio, Jenis Kelamin, Ayam JawaAbstract
Perkembangan embrio ayam jawa masih jadi sebuah permasalahan karena lambatnya pertumbuhanan ini dikarenakan Ayam Jawa Super merupakan hasil dari persilangan antara ayam kampung dan ayam Leghorn serta masih adanya in breeding dalam perternakan. Dikutip dalam Romanoff (1949) bahwa in-breeding dapat meningkatkan mortalitas pada embrio baik pada periode awal maupun peroide akhir pengeraman, namun paling sering terjadi pada periode akhir. Sinus romboorbitalis mulai muncul dan stria primitif semakin ke arah posterior pada umur inkubasi 30 – 33 jam. Memasuki umur 48 jam embrio mulai memperlihatkan perbedaan spesifik dibanding. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data kuanititatif berupa data numerik, dalam hal ini peneliti ingin dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengetahui tentang gambaran genetik ayam Jawa Super, agar ke depannya dapat menjadi alternatif ayam kampung dengan kecepatan pertumbuhan yang tinggi.