Modal Sosial Etnis Mandailing di Kota Medan Abad ke-20

Authors

  • Samsul Bahri Universitas Sumatera Utara
  • Pujiati Universitas Sumatera Utara
  • Nursukma Suri Universitas Sumatera Utara
  • Rahimah Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.56832/mudabbir.v4i2.619

Keywords:

Al-Washliyah, Islam, Mandailing, Melayu, Modal Sosial

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial etnis Mandailing di Kota Medan pada abad ke-20. Metode penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yakni pengumpulan sumber (heuristik), pemeriksaan sumber-sumber (verifikasi), penafsiran (interpretasi), dan penulisan (historiografi) yang berbasis pada kajian literatur (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnis Mandailing adalah salah satu kelompok masyarakat pendatang yang cukup diperhitungkan keberadaannya di Medan. Hal ini terlihat dari penerimaan masyarakat Melayu sebagai kelompok tuan rumah terhadap mereka. Ini semua tidak terlepas dari beberapa modal sosial yang mereka miliki ketika bermukim di Medan. Setidaknya ada lima modal sosial yang dimaksud, yaitu: agama yang sama dengan kelompok Melayu yakni Islam, memiliki corak keagamaan yang sama sebagai muslim tradisional dalam lingkup ahlu sunnah wal jama’ah serta berpegang teguh pada mazhab Syafi’i, kemampuan adaptasi dengan masyarakat lokal melalui proses akulturasi dengan cara meninggalkan sebagian identitas mereka sebagai orang Mandailing, sangat minimnya etnis Mandailing menyentuh ranah politik praktis yang dianggap membahayakan kedudukan politik pemerintah lokal (sultan dan elit Melayu), dan adanya kontribusi mereka dalam bidang pendidikan semisal melalui lembaga Maktab Islamiyah Tapanuli maupun organisasi Al-Jam’iyatul Washliyah yang lahir pada tahun 1930.

Downloads

Published

2024-12-29

Issue

Section

Table of Content | Artikel