Kesalahan dan Pengampunan Dalam Perspektif Keagamaan: Studi Kasus Nabi Adam dan Hawa, Yunus, dan Musa-Samiri Dalam Pembentukan Karakter
DOI:
https://doi.org/10.56832/mudabbir.v5i1.815Keywords:
Adam dan Hawa, Kesalahan, Musa-Samiri, Pengampunan, Pendidikan Karakter, YunusAbstract
Penelitian ini menganalisis konsep kesalahan dan pengampunan dalam kisah Adam dan Hawa, Yunus, serta Musa-Samiri dalam Al-Qur’an, dengan fokus pada implikasinya terhadap pembentukan karakter manusia. Studi-studi terdahulu banyak membahas kisah ini dari perspektif teologis dan historis, tetapi belum secara mendalam menghubungkannya dengan pendidikan karakter. Untuk mengisi kesenjangan ini, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan library research dan discourse analysis, mengkaji berbagai kitab tafsir serta buku Ethics of the Prophets karya Syekh Muhammad Al-Ghazali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan adalah bagian dari kodrat manusia, tetapi bagaimana seseorang merespons kesalahan tersebut menjadi penentu dalam perkembangan karakter. Adam dan Hawa serta Yunus menunjukkan bahwa kesalahan yang disertai taubat dapat membawa perubahan positif, sementara Samiri menggambarkan konsekuensi dari kesalahan yang tidak diiringi dengan pertobatan. Penelitian ini menegaskan bahwa nilai kesalahan dan pengampunan dapat diintegrasikan dalam pendidikan moral untuk mengajarkan introspeksi dan tanggung jawab. Studi selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi perspektif lintas agama atau menggunakan pendekatan empiris guna memahami implementasi konsep ini dalam sistem pendidikan dan kehidupan sosial.