Tradisi Suroan dan Pengaruhnya Terhadap Keberagamaan Masyarakat Dusun Bantan, Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan
DOI:
https://doi.org/10.56832/edu.v2i2.227Keywords:
Masyarakat Muslim, Tradisi Satu SuroAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi satu Suro (Suroan) dan pengaruhnya terhadap keberagamaan masyarakat. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan penelitian lapangan dengan pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan terori yang digunakan dalam penelian ini yaitu Fenomenologi. Dari hasil penelian ini ditemukanlah hasil penelitian bahwa masyarakat Dusun bantan amat sangat merespon baik dalam penyambutan Suroan ini. Dan tradisi Suroan dilakukan oleh masyarakat yaitu untuk melestarikan tradisi yang sudah ada dari zaman dahulu. Adapun tradisi Suroan yang dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Bantan, di antaranya Kenduri atau selamatan, tablig akbar dan acara hiburan seperti Kuda Lumping dan kesenian Wayang Kulit. Pengaruh dari tradisi Suroan ini, yaitu berpengaruh positif di mana masyarakat hanya melestarikan budaya sebagai bentuk kepedulian terhadap adat istiadat dan masyarakat semakin paham bahwa tradisi Suroan hanya sekedar tradisi bukan ajaran agama dan jika tradisi tidak dilaksanakan juga tidak berpengaruh apaun terhadap masyarakat.
References
Abdurachman, D. (2010). Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak.
Aryanti, R., & Zafi, A. A. (2020). Tradisi Satu Suro di Tanah Jawa dalam Perspektif Hukum Islam. Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan, 4(2), 342-361. http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/aliman/article/view/3861.
Assingkily, M. S. (2021). Metode Penelitian Pendidikan: Panduan Menulis Artikel Ilmiah dan Tugas Akhir. Yogyakarta: Penerbit K-Media.
Bratasiswara,H. (2000). Suroan dalam Pembudayaan Waktu Jawa. Jakarta: Pengurus Pusat HHKMN Suryosumirat.
Departemen Agama Republik Indonesia. (2006). Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro.
Fauzan, R., & Nashar, N. (2017). Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 3(1), 1-9. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Candrasangkala/article/view/2882.
Hanif, M., & Zulianti, Z. (2012). Simbolisme Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 2(1). http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/766.
Herusatoto, B. (2003). Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.
Sandu, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Siburian, A. L. M., & Malau, W. (2018). Tradisi Ritual Bulan Suro pada Masyarakat Jawa di Desa Sambirejo Timur Percut Sei Tuan. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 2(1), 28-35. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/GDG/article/view/9764.