Miskonsepsi Kepala Sekolah dan Tata Usaha tentang Bimbingan dan Konseling di MAN 2 Model Medan
DOI:
https://doi.org/10.56832/edu.v2i3.278Keywords:
Bimbingan dan Konseling, Komunikasi OrganisasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa miskonsepsi kepala sekolah dan tata usaha tentang bimbingan dan konseling di MAN 2 Model Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif analitis. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisa menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya siswa yang takut terhadap guru BK, karena mereka belum mengetahui atau memahami guru BK itu seperti apa. Jumlah guru BK tidak sebanding dengan jumlah siswanya. Upaya kepala sekolah yaitu, akan memberi pelatihan kepada guru BK agar kesannya akrab dan ramahnya guru BK itu dapat di para siswa-siswinya. Miskonsepsi kepala sekolah dan tata usaha tentang bimbingan dan konseling hanyalah sedikit, dikarenakan guru BK di MAN 2 Model Medan latar belakangnya S1 bimbingan dan konseling sehingga layanan dan bimbingannya berjalan dengan baik.
References
A, Hellen. (2002). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Assingkily, M. S. (2021). Metode Penelitian Pendidikan: Panduan Menulis Artikel Ilmiah dan Tugas Akhir. Yogyakarta: K-Media.
Daulay, N. (2019). “Urgensi Landasan Psikologi dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Era Globalisasi” Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 9(1). http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/al-irsyad/article/view/6738.
Fiah, R. E. (2014). Bimbingan dan Konseling Perkembangan. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta.
Hanafiah, H., et.al. (2021). “Kompetensi Manejerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(4). https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/19500.
Kompri, K. (2017). Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Kencana.
Kurnia, E. P. (2020). Administrasi Tata Usaha. Padang: Universitas Negeri Padang.
Luddin, A. B. (2010). Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik. Bandung: Aulia Grafika.
Nurihsan, A. J. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
Prayitno, P. (2017). Konseling Profesional yang Berhasil. Jakarta: Rajawali Pers.
Prayitno dan Amfi, E. (2007). Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta. Rineka Cipta.
Rosyadi, I. Y., & Pardjono, P. (2015). “Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP 1 Cilawu Garut” Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 3(1). http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp/article/view/6276.
Sherlywaty, S. (2019). “Peran Tata Usaha dalam Administrasi Kurikulum” Manajer Pendidikan, 13(3). https://ejournal.unib.ac.id/manajerpendidikan/article/view/10184.
Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT. Grasindo.
Tarmizi, T. (2018). Bimbingan Konseling Islami. Medan: Perdana Publishing.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal. 12 Ayat (1b)
Wafiyah, N. (2012). “Identifikasi Miskonsepsi Siswa dan Faktor-faktor Penyebab pada Materi Permutasi dan Kombinasi di SMA Negeri 1 Manyar” Gamatika, 2(2). http://journal.unipdu.ac.id/index.php/gamatika/article/view/280.
WS, Winkel. (2005). Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia.
Yusuf, S. L. N. (2006). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SLTP dan SLTA). Bandung: Pustaka Bani Quraisy.