Pentingnya Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Remaja di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat
DOI:
https://doi.org/10.56832/edu.v5i1.851Keywords:
Bimbingan Konseling, Rasa Percaya Diri , Remaja Desa Timbang LawanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran bimbingan konseling dalam meningkatkan rasa percaya diri remaja di Desa Timbang Lawan. Rasa percaya diri yang rendah pada remaja di desa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti rendahnya tingkat pendidikan, minimnya dukungan keluarga, dan lingkungan sosial yang tidak kondusif. Untuk memahami bagaimana bimbingan konseling dapat membantu mengatasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait, seperti Kepala Desa Timbang Lawan, tokoh masyarakat, guru, serta beberapa remaja. Data sekunder didapatkan dari dokumen, arsip, dan literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling berperan signifikan dalam membangun rasa percaya diri remaja melalui pendekatan pemahaman potensi diri, pelatihan keterampilan sosial, dan pemberian dukungan emosional. Strategi yang diterapkan meliputi diskusi kelompok dan simulasi berbicara di depan umum, yang terbukti efektif dalam membantu remaja mengatasi rasa minder dan berani mengekspresikan diri di lingkungan sosial. Dengan adanya bimbingan konseling, remaja di Desa Timbang Lawan mulai menunjukkan perubahan positif, seperti lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat dan mampu berkomunikasi dengan lebih percaya diri. Temuan ini menegaskan bahwa bimbingan konseling berperan penting dalam mendukung perkembangan mental dan sosial remaja, khususnya dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka.
References
Aini Jahara, et.al. (2022). Gambaran Pentingnya Menggunakan Asas Kerahasiaan Dalam Melakukan Layanan Konseling Individu Di Desa Timbang Lawan. Guidance:Jurnal Bimbingan dan Konseling, 19 (2).
Amati, et.al. (2018). Social relations and life satisfaction: the role of friends. Journal Genus, 74 (1).
Emria Fitri, et.al. (2018). Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4 (1).
Erna kartinaningsih, et.al. (2022). Pola Asuh Dialogis Orang Tua Terhadap Anak Remaja Dalam Penggunaan Gadget Di Desa Patalan Kabupaten Probolinggo. JPDK: Research & Learning in Primary Education, 4 (1).
Firdaus & Marsudi. (2021). Konseling Remaja yang Kecanduan Gadget Melalui Terapi Kognitif Behavior. Studia: Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa, 6 (1).
Harris, et.al. (2020). The link between self-esteem and social relationships: A metaanalysis of longitudinal studies. Journal of Personality and Social Psychology, 119 (6).
Henni Andriani. (2022). Peran Guru Bk Dalam Mengembangkan Rasa Percaya Diri Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Di Man 1 Labuhanbatu Utara. Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam, 2 (2).
Marshela Anggreni, et.al. (2023). Peran Guru BK dalam Menumbuhkan Kepercayaan Diri pada Siswa Yang Introvert di SMPN 13 Desa Padang Panjang Kabupaten Kaur. Dawuh: Da’wah & Education, 4 (3).
Meleong. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya.
Nurussakinah Daulay, et.al. (2023). Penerapan Bimbingan Kelompok terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Desa Timbang Lawan, Bahorok. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3 (1).
Rizki Rahmayani Ritonga, et.al. (2023). Peran Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Permasalahan Sosial Anak. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7 (3).
Teddy Prananda, et.al. (2023). Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Konseling Individu Dengan Teknik Reframing”. Jurnal BK UNESA, 13 (1).