Pelatihan Kepeloporan Bidang Seni dan Budaya Sebagai Upaya Pelestarian Seni dan Budaya di Kawasan Suci Pura Agung Besakih

Penulis

  • Putu Gede Asnawa Dikta Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram
  • Luh Putu Okta Kusumadewi Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.56832/edu.v4i3.520

Kata Kunci:

Besakih, Budaya, Pelatihan, Seni

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan esensi penting pelaksanaaan kegiatan pelatihan kepeloporan bidang seni dan budaya sebagai upaya pelestarian seni dan budaya di Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Pelatihan ini dimotori oleh Yayasan Rare Semesta melalui sumbangsih bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Metode yang digunakan adalah participatory action learning system (PALS), melibatkan partisipasi aktif masyarakat sasaran. Sasaran pada kegiatan ini adalah 120 (seratus dua puluh) orang generasi muda rerata usia 16 s.d. 30 tahun, yang merupakan perwakilan dari beberapa sekolah menengah atas sebagai refresentasi Yowana dan/atau Sekaa Teruna di daerahnya masing-masing. Pelatihan ini dilaksanakan dua hari pada Sabtu dan Minggu, 31 Agustus 2024 s.d. 1 September 2024. Berbagai kesenian dan kebudayaan yang berupaya dilestarikan antara lain seni suara, seni tabuh/karawitan, seni kriya, dan seni tari. Narasumber pada kegiatan ini adalah pakar pada seni karawitan, pakar pada seni kriya yang mengolah limbah lingkungan, pakar pada konten pendidikan seni dan budaya sejak dini, serta pakar pada seni tari dan dokumentasi seni-budaya secara digital dan kreatif. Peserta menunjukkan peningkatan antusiasme dan kesadaran internal terhadap pelestarian seni dan budaya di Besakih dan di daerahnya, semula hanya 45% peserta yang benar-benar tertarik secara sadar, kemudian meningkat menjadi 99% peserta yang benar-benar tertarik secara sadar untuk turut serta menjadi penggerak dan pelopor pelestarian seni dan budaya.

Referensi

Ali, Y. F. (2021). Mendidik Generasi Muda Mengenai Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat (Pengabdian di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak – Banten). Community Development Journal?: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 89–93. https://doi.org/10.31004/cdj.v2i1.1387.

Dibiagi, W. K. (2023). “Warna Bali” dalam Pewarnaan Lukisan Wayang Kamasan. Ars: Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 26(2), 79–88. https://doi.org/10.24821/ars.v26i2.9450.

Dikta, P. G. A. (2020). Pembelajaran Berorientasi Tri Hita Karana Sebagai Upaya Penguatan Kualitas Pendidikan Dasar pada Abad ke 21. Pendasi: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 4(1), 126–136.

Dinar, I. G. A. A. G. P., Sugiartha, I. N. G., & Mulyawati, K. R. (2022). Strategi Pemulihan Keberlanjutan dan Ketangguhan Pariwisata Menghadapi Krisis. Kertha Wicaksana, 16(2), 158–163. https://doi.org/10.22225/kw.16.2.2022.158-163.

Dwipayana, A. A. P., & Sartini, S. (2023). Makna Perubahan Identitas Desa Adat di Tengah Pembangunan Pariwisata Budaya di Bali. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 12(2), 322–331. https://doi.org/10.23887/jish.v12i2.63417.

IPSD, S. D., & Dwijendra, N. K. A. (2023). Peran Pemerintah Dalam Upaya Pelestarian Cagar Budaya Situs Goa Gajah Di Gianyar, Bali. NALARs, 22(1), 9. https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.9-16.

Iswatiningsih, D. (2019). Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal di Sekolah. Jurnal Satwika, 3(2), 155. https://doi.org/10.22219/satwika.vol3.no2.155-164.

Juliawan, I. H. (2024). Peran Kegiatan Digital Citizenship untuk Melestarikan Budaya Bangsa. De Cive?: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 48–53. https://doi.org/10.56393/decive.v4i2.2068.

Kadek Damayanti, & Sri Yuwanti. (2022). Mesatua, Budaya Bali yang Perlu Dilestarikan. Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata, 18(3), 192–199. https://doi.org/10.56910/gemawisata.v18i3.241.

Kurnianto, A. M., Indrianti, D. T., & Ariefianto, L. (2020). Peran Sanggar Seni Pemuda Edi Peni Dalam Pelestarian Budaya Lokal Di Desa Hadiluwih Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 3(2), 59. https://doi.org/10.19184/jlc.v3i2.16803.

Luh Made Ayu Wulan Dewi, Putu Beny Pradnyana, & I Wayan Numertayasa. (2023). Restorasi Satua Bali Yang Beredar di Lingkungan Bebalang Untuk Menambah Bahan Literasi Di SD Negeri 3 Bebalang, Bangli, Bali. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 13(2), 274–282. https://doi.org/10.30999/jpkm.v13i2.2958.

Prameswari, H. L. K., & Setiawan, S. (2023). Peningkatan Kualitas Pelatihan Karawitan Pada Komunitas Teras Budaya Melalui Pendekatan Manajemen Partisipatif. Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 5(1), 54–68. https://doi.org/10.15575/jim.v5i1.34023.

Rahardian, R. L., Bimantara, I. P. A. B., Yusuf, D. S., Dewi, P. D. V. M., Marchendy, K. R. G. J., & Andayani, N. L. E. (2023). Aplikasi Pengenalan dan Pelestarian Wisata Kebudayaan Provinsi Bali Berbasis Mobile. MALCOM: Indonesian Journal of Machine Learning and Computer Science, 3(2), 264–273. https://doi.org/10.57152/malcom.v3i2.939.

Wirawan, I. G. N. P. D., & Pendit, I. M. R. (2017). Penerapan Tri Hita Karana Dalam Harmonisasi Konservasi Dan Budaya Di Daya Tarik Wisata Kebun Raya Bali. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 4, 18–32. https://doi.org/10.24843/jumpa.2017.v04.i02.p02.

Wulandari, I. G. A. A., & Parameswara, A. A. G. A. (2020). Problematika UMKM Berbasis Budaya Lokal di Bali (Studi Kasus Pemasaran Produk UMKM Berbasis Budaya Lokal di Pesta Kesenian Bali). Ekonomi Dan Bisnis, 6(2), 101–120. https://doi.org/10.35590/jeb.v6i2.1263.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-12-02

Terbitan

Bagian

Table of Content | Articles